Minggu, 01 November 2015

PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L. )


RANCANGAN PROPOSAL PENELITIAN BIOLOGI
PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN
KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L. )






 





OLEH
KELOMPOK IV XII MIA 2
1.     NI PUTU AYU KRISNAYANTI              (29)
2.     IDA BAGUS WIRANTARA                              (21)
3.     NI PUTU MEGA ARI UTAMI                (30)
4.     SINARJUN FIMBAY                               (34)
5.     I GUSTI AGUNG BAYU SETIAWAN   (07)
6.     I NYOMAN ARYASA                                       (16)
SMA NEGERI 1 AMLAPURA
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
Di Indonesia terdapat berbagai jenis kacang – kacangan diantaranya adalah kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau, kacang merah, kedelai, dan sebagainya. Kacang merah memiliki kandungan protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar bagi kesehatan kita sehari – hari. Kacang merah ini dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kacang merah memiliki nama ilmiah yaitu Phaseolus vulgaris L. Kacang merah berbentuk biji.
Apabila biji kacang merah jatuh ke tanah maka lama – kelamaan akan mengeluarkan tunas dari biji tersebut. Proses inilah yang disebut perkecambahan. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air di lingkungan sekitar biji, baik  tanah, udara, maupun media lainnya. Biji menyerap air dari lingkungan sekitarnya. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman karena merupakan komponen utama dalam sel-sel penyusun jaringan tanaman.

1.2    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.2.1      Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang yang disiram air dengan volume berbeda sehingga terdapat kandungan oksigen yang cukup di dalam tanah?
1.3    TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1             Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh aerasi terhadap pertumbuhan tumbuhan.


1.4    MANFAAT PENULISAN
1.4.1      Dapat memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai pengaruh aerasi terhadap pertumbuhan.















BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pertumbuhan Tanaman
2.1.1 Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi (tidur). Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis.
 Perkecambahan biji ada dua macam yaitu perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).

2.1.2  Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
2.1.3  Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae.
2.2 Tanaman Kacang Merah
Tanaman kacang merah tergolong dalam tanaman semak merambat yang membutuhkan penyangga ketika tumbuh.  Tanaman kacang merah memiliki daun majemuk berbentuk jorong serta beranak daun tiga. Kacang merah tumbuh dengan memiliki tinggi sekitar 3,5 m hingga 4,5 m.  Sedangkan buahnya berbentuk polong serta memanjang.  Dalam satu polong umumnya terdapat 2 hingga 3 biji kacang merah.  Bentuk biji kacang merah memiliki ukuran lebih besar dibanding biji kacang hijau ataupun kacang panjang dengan kulit biji berwarna merah tua atau merah bata.  Jika kulit biji dikupas, maka akan terlihat biji kacang yang berwarna putih. Tanaman kacang merah dapat tumbuh baik pada daerah berhawa dingin atau basah dengan ketinggian antara 1.400 m hingga 2.000 m diatas permukaan laut. Ada tiga jenis dari kacang merah yaitu red bean, kacang adzuki atau kacang merah kecil, dan kidney bean atau kacang merah besar.  Dalam bahasa Jepang, adzuki memiliki arti berukuran kecil.  Kacang adzuki memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan red bean dan banyak tumbuh di kawasan Asia Timur.  Sedangkan Kidney Bean adalah jenis kacang merah yang memiliki ukuran paling besar diantara kedua jenis kacang merah lainnya.  Jenis ini juga banyak dijumpai di Indonesia. Kacang merah banyak mengandung protein, lemak, natrium, serat, vitamin B1, vitamin B2, asam folat, dan mineral.  Oleh karena itu, kacang merah sangat bermanfaat bagi tubuh serta sangat dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin.  Kandungan vitamin B1nya mampu mencegah beri-beri serta menjaga metabolisme dan fungsi saraf.  Kandungan protein nabatinya mampu mecegah tumbuhnya sel kanker pada usus besar.  Kandungan zat besi dan tembaga yang ada dalam kacang merah mampu mencegah anemia serta membantu pembentukan berbagai enzim penting dalam tubuh.
2.3 HIPOTESIS
Tanaman kacang merah yang diberi kadar air yang secukupnya akan tumbuh lebih baik,  karena jika diberikan air berlebihan maka kadar oksigen dalam tanah akan berkurang dan unsur hara yang terdapat dalam tanah akan bergerak ke bagian bawah tanah seiring dengan bergeraknya air turun ke bawah.
















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1    VARIABEL
1.    Variabel bebas  : kadar air yang diberikan pada tanaman kacang merah
-            Pot A : 250 ml
-            Pot B : 150 ml
2.    Variabel terikat  : pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah.
3.    Variabel kontrol : cahaya, suhu, udara, kelembapan, pupuk, zat hara.
3.2    RANCANGAN PENELITIAN
Perlakuan I            : Tanaman kacang merah disiram dengan air hingga tanah menjadi
                                 sangat basah.
Perlakuan II          : Tanaman kacang merah disiram dengan air secukupnya.
3.3    SASARAN PENELITIAN
Sasaran dalam penelitian ini adalah untuk menemukan seberapa banyak jumlah air yang harus diberikan dan pengaruh jumlah air terhadap pertumbuhan kacang merah sehingga terdapat kadar oksigen yang cukup di dalam tanah dengan target dua minggu.
3.4    ALAT DAN BAHAN
1. Pot bunga ukuran sedang
2. Media tanam tanah dan pupuk kandang
3. Air keran
4. Biji kacang merah
3.5    LANGKAH KERJA
1. Menanam lima biji kacang merah pada pot yang terpisah.
2.  Salah satu pot ditandai dengan simbol A sedangkan yang  lain dengan simbol B.
3. Kedua tanaman kacang merah diukur tingginya lalu dicatat.
4. Kedua tanaman kacang merah ditempatkan pada tempat yang mendapat cahaya
matahari dengan intensitas yang sama.
5. Tanaman kacang merah dengan simbol A diberi air hingga tanah menjadi sangat basah.
6. Tanaman kacang merah dengan simbol B diberi air secukupnya. Pada tanaman kacang merah simbol B air tidak terlalu banyak tapi juga tidak terlalu sedikit.
7. Lakukan langkah ke empat, lima, dan enam pada pagi hari dengan rentang waktu dua hari sekali.
8. Setelah 10 hari, pertumbuhan dan kondisi tanaman kacang merah A dan tanaman kacang merah B diperhatikan, diukur dan dicatat pada tabel berikut ini:

Hari
Jumlah Air
Pengamatan ke-
Banyak
Secukupnya

Pertam
bahan
Tinggi (cm)
kondisi
Pertam
bahan
Tinggi (cm)
kondisi
1





2





3












3.6    RENCANA ANALISIS DATA
Data dianalisis segera setelah kurun waktu yang telah ditentukan. Kurun waktu tersebut sekitar dua minggu. Setelah hasil analisis keluar, data tersebut akan digunakan untuk menguji hipotesa.
3.7    JADWAL PENELITIAN
Penelitian akan dimulai pada tanggal 10 s/d 24 September 2015
Hari ke-1  : mencari alat dan bahan yang dibutuhkan
Hari ke-2  : mempersiapkan alat dan bahan
Hari ke-3 sampai ke-10  : melakukan penelitian
Hari ke-11 sampai ke-12 : analisis data
Hari ke-12 sampai ke-14 : membuat laporan
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian
Judul        : RANCANGAN PROPOSAL PENELITIAN BIOLOGI : PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.)
PENYUSUN :                       
1.      NI PUTU AYU KRISNAYANTI                 (29)
2.      IDA BAGUS WIRANTARA                        (21)
3.      NI PUTU MEGA ARI UTAMI                     (30)
4.      SINARJUN FIMBAY                                               (34)
5.      I GUSTI AGUNG BAYU SETIAWAN       (07)
6.      I NYOMAN ARYASA                                 (16)
Hari/tanggal    : Sabtu/ 29 Agustus 2015
Tempat            : SMA NEGERI 1 AMLAPURA

                                                                                               
Guru bidang studi Biologi


                                                                             Dra. Anthonetha R. Djami


DAFTAR PUSTAKA

Pradana, Aditya. “LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI KECAMBAH”. 2013. http://www.academia.edu/5497768/LAPORAN_PENELITIAN_BIOLOGI_KECAMBAH

Kamal, Muhibbudin. “LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG”. 6 Februari 2015. http://www.slideshare.net/muhibbudinK/laporan-percobaanpengaruh-kadar-air-terhadap-pertumbuhan-tanaman-jagung

 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar